Teori abiogenesis dan biogenesis

Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)

Teori Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Aristoteles merendam tanah dan muncul cacing, hal ini didukung oleh Antonie Van Leuwenhock yang melakukan penelitian dengan merendam jerami dalam air.

Needham melakukan penelitian dengan merebus air kaldu lalu menyimpannya dalam wadah tertutup selama beberapa hari. Setelah beberapa hari, di dalam wadah tersebut muncul bakteri. Berdasarkan penelitiannya itulah dia menyimpulkan bahwa bakteri tersebut muncul dari air kaldu (kehidupan berasal dari benda mati).

Teori Biogenesis

Teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda hidup yaitu dari kehidupan sebelumnya. Beberapa ilmuwan yang menganut teori ini adalah sebagai berikut :

  • Francesco Redi
  • Lazzaro Spallanzani
  • Louis Pasteur
Tokoh Eksperimen Hasil Kesimpulan
Francesco Redi Menggunakan tiga toples (A, B, dan C) toples steril dari kuman di isi sepotong daging dan ditutup kain rapat. Toples B steril di isi sepotong daging dan di tutup dengan kain kasa. Toples C steril diisi sepotong daging dan dibiarkan terbuka. Toples A tidak terdapat belatung, toples B terdapat belatung diatas kain kasa sedangkan toples C terdapat belatung di daging Belatung berasal dari lalat yang bertelur di daging.
Lazzaro Spallanzani Labu I : diisi dengan air 70 cc air kaldu, kemudian di panaskan 150 C selama beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka. Labu II : diisi dengan 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Kemudian labu dibiarkan terbuka beberapa hari. Pada labu yang dibiarkan terbuka airnya berubah menjadi keruh sedangkan labu yang tertutup airnya tetap jernih. Air yang keruh menandakan terdapat kuman berasal dari udara bebas.
Louis Pasteur Louis Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu leher angsa. Langkah I labu diisi 70 cc air kaldu, kemudian di tutup rapat-rapat dengan gabus. Setelah itu pada gabus tersebut di pasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu di panaskan atau di sterilkan. Langkah II : selanjutnya labu di dinginkan dan diletakan di tempat yangaman. Setelah beberapa hari, keaadaan air kaldu di amati. Ternyata air kaldu tersebut tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.Langkah III : labu yang air kaldu di dalamnya tetap jernih di miringkan sampai air kaldu di dalamnya mengalir ke permukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Setelah labu di miringkan sampai air kaldu mengalir ke permukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara, tampak airnya keruh. Air keruh menandakan ada kuman yang berasal dari udara.


Related Posts