Struktur tubuh dan reproduksi platyhelminthes (cacing pipih)

Platyhelminthes adalah makhluk datar yang tampan dengan memiliki tubuh lembut. Orang suka menyebutnya hewan ini dengan nama sederhana cacing pipih. Jika Anda memeriksa buku, setidaknya ada 20.000 spesies cacing datar yang dapat Anda temukan di dunia. Mereka suka hidup di air dan tanah.

Jika kita memegangnya, tubuh cacing akan terasa lunak, tak bercangkang, dan bila cacing tersebut dipotong menjadi dua, maka akan terbentuk dua potongan yang sama, yaitu kiri dan kanan yang disebut simetris bilateral. Cacing ini hidup sebagai parasit pada organisme lain. Hewan ini termasuk triplobastik, yaitu memiliki tiga lapisan kulit, di antaranya adalah ektoderm, yaitu lapisan luar yang akan berkembang menjadi kulit, mesoderm, yaitu lapisan tengah yang akan menjadi otot-otot dan beberapa organ tubuh, ektoderma yaitu lapisan luar yang akan menjadi usus dan alat pencernaan.

Tahukah Anda sebenarnya cacing mempunyai berbagai bentuk dan rongga tubuh. Cacing ini dibagi menjadi tiga kelompok. Salah satunya adalah cacing berbentuk pipih yang sering dinamakan Platyhelminthes (plathy = pipih, helminthes = cacing). Sesuai dengan namanya, karena Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh (selomata) sehingga bentuknya pipih seperti daun/pita. Di manakah kita mendapatkan cacing pipih? Cacing pipih dapat hidup di daerah sungai yang jernih dan di balik bebatuan, di air laut pun cacing ini juga bisa hidup.

Ciri-Ciri Umum Platyhelminthes

Bentuk kepalanya segitiga dan terdapat dua bintik mata yang peka terhadap cahaya yang sering disebut oseli, panjangnya sekitar 2-3 cm. Bagian tubuhnya dibagi menjadi bagian kepala (anterior), ekor (posterior), bagian punggung (dorsal), bagian perut (ventral), dan bagian samping (lateral).

Pada saat Anda mengambil cacing tersebut, maka tampak hewan ini mengeluarkan lapisan lendir yang licin di bawah tubuhnya. Bagaimana gerakan tubuhnya? Cacing tersebut akan bergerak dengan cepat ke depan di atas lendir dengan cara menggerak-gerakkan sejumlah besar silia yang ada di permukaan ventral.

Silia ini akan hilang pada waktu dewasa dan mempunyai alat kait untuk menempel dan alat pengisap. Apabila terapung di air, maka akan berenang dengan gerakan tubuh yang mengombak, yang sangat memungkinkan untuk mencari makan secara aktif.

macam-macam cacing pipih
macam-macam cacing pipih

Karena mempunyai mulut, maka makanan masuk dalam mulut di permukaan ventral menuju ke rongga gastrovaskular yang terletak di tengah tubuhnya yang terdapat usus-usus bercabang-cabang membentuk saluran-saluran ke seluruh tubuhnya, sehingga usus tersebut dapat berfungsi untuk mencerna makanan sekaligus untuk mengedarkannya. Karena cacing ini tidak mempunyai lubang anus, maka sisa makanannya keluar melalui lubang yang menjadi jalan masuknya makanan.

Struktur tubuh cacing pipih
Struktur tubuh cacing pipih

Sama seperti Coelenterata, masuknya oksigen dan keluarnya karbon dioksida pada Platyhelminthes melalui permukaan tubuhnya. Adapun sistem sarafnya karena sudah mempunyai kepala sehingga mempunyai sistem saraf pusat, yaitu mempunyai ganglion otak berjumlah sepasang yang dihubungkan dengan serabut saraf menyerupai tangga yang terbuat dari tali dan dikenal dengan sistem saraf tangga tali.

Perkembangbiakan Platyhelminthes

Anda sudah membuktikan bahwa cacing ini ternyata mempunyai daya regenerasi sangat tinggi, yaitu dengan cara membelah diri. Cara demikian merupakan cara reproduksi secara aseksual. Pembelahan tubuh dimulai dengan penggentingan di belakang faring dan memisah menjadi dua hewan. Dapat juga apabila dari satu individu dipotong menjadi beberapa bagian, maka setiap bagiannya akan mampu membentuk individu baru.

Selain secara aseksual, cacing ini dapat pula berkembang biak secara seksual karena hewan ini pada umumnya bersifat hemaprodit (satu individu mempunyai dua alat kelamin), tetapi akan terjadi perkawinan silang.

Perkembangbiakan aseksual Platyhelminthes
Perkembangbiakan aseksual Platyhelminthes


Related Posts