Siklus Hidup Tumbuhan

Bagaimana tumbuhan berkembang biak? Apakah itu benar-benar karena burung-burung dan lebah? Tidak selalu. Seperti yang bisa Anda lihat, tumbuhan ini dikenal sebagai pakis kanguru, bukan pakis cheetah. Dan hampir disemua tempat mereka terdapat spora. Jadi apa itu spora? Setiap spora dapat tumbuh menjadi individu baru tanpa perlu fertilisasi.

Siklus Hidup Tumbuhan

Semua tumbuhan memiliki siklus hidup yang meliputi karakteristik silih bergantinya generasi atau pergiliran keturunan. Tumbuhan akan mengalami pergantian antara generasi haploid dan diploid. Silih bergantinya generasi memungkinkan untuk melakukan dua jenis yaitu reproduksi aseksual dan seksual.

Dimulai dengan sporofit yang diploid, spora terbentuk dari meiosis. Reproduksi aseksual dengan spora menghasilkan individu haploid disebut gametofit, yang menghasilkan gamet haploid oleh mitosis. Reproduksi seksual dengan gamet dan fertilisasi menghasilkan sporofit diploid. Siklus hidup Sebuah tumbuhan yang umum telah digambarkan pada Gambar di bawah.

Tumbuhan awal direproduksi terutama dengan spora dan menghabiskan sebagian besar siklus hidup mereka sebagai gametofit haploid. Untuk menghasilkan spora dibutuhkan sedikit energi dan materi, dan mereka tumbuh menjadi individu baru tanpa perlu fertilisasi.

Siklus Hidup Tanaman. Diagram ini menunjukkan siklus hidup yang umum pada tumbuhan

Sebaliknya, sebagian besar tumbuhan yang modern mereproduksi dengan gamet menggunakan serbuk sari dan biji, dan mereka menghabiskan sebagian besar siklus hidup mereka sebagai sporofit yang diploid. Banyak tumbuhan yang modern juga dapat bereproduksi secara aseksual menggunakan akar, batang, atau daun. Ini disebut reproduksi vegetatif. Salah satu cara ini dapat terjadi ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.

Tumbuhan strawberry memiliki batang horisontal disebut stolon yang berjalan di atas permukaan tanah. Akar mereka dapat membentuk tanaman baru.

Ringkasan

Semua tumbuhan memiliki siklus hidup yang meliputi karakteristik silih bergantinya generasi. Reproduksi aseksual dengan spora menghasilkan generasi gametofit haploid. Reproduksi seksual dengan gamet dan fertilisasi menghasilkan generasi sporofit diploid.


Related Posts