Sifat Kimia dari Alkana dan Alkena

reaktivitas alkana:

Alkana inert banyak digunakan sebagai reagen kimia. Hal ini karena ikatan Carbon-Carbon (C-C) dan Carbon – Hidrogen (C-H) yang cukup kuat karena Karbon dan atom Hidrogen memiliki hampir nilai elektronegativitas yang sama. Oleh karena itu, sangat sulit untuk memutuskan ikatan mereka, kecuali mereka dipanaskan sampai suhu yang cukup tinggi.

Pembakaran alkana:

Alkana bisa mudah terbakar di udara. Reaksi antara alkana dengan kelebihan oksigen disebut rekasi “pembakaran”. Dalam reaksi ini, alkana dikonversi ke Karbon dioksida (CO2) dan air.

CnH2n + (n + n / 2) O2 → n CO2 + nH2O

C4H10 +   13/2 O2   →    4 CO2      +    5H2O

Butana     Oksigen Karbon Dioksida   Air

Reaksi pembakaran adalah reaksi eksotermis (mereka mengeluarkan panas). Akibatnya, alkana digunakan sebagai sumber energi.

reaktivitas alkena:

Alkena bereaksi dengan hidrogen dengan adanya katalis logam halus terpisah untuk membentuk alkana yang sesuai. Laju reaksi yang sangat rendah tanpa katalis.

Hidrogenasi katalitik digunakan dalam industri makanan untuk mengkonversi minyak nabati cair menjadi lemak semi-padat dalam membuat margarin dan lemak padat masakan.

  • Alkana: alkana memiliki rumus molekul umum CnH2n + 2. Metana (CH4) adalah alkana terkecil.
  • Alkena: alkena memiliki rumus kimia umum CnH2n. Alkena dianggap hidrokarbon tak jenuh karena mereka tidak mengandung jumlah maksimum atom Hidrogen yang dapat dimiliki oleh molekul hidrokarbon.


Related Posts