5 tahapan gejala HIV menjadi AIDS

Tahapan-tahapan HIV menjadi AIDS memiliki gejala-gejala dan bahaya sebagai berikut.

a. Tahap awal infeksi HIV, gejalanya mirip dengan infl uenza (demam, rasa lemah, lesu, sendi pembesaran kelenjar). Gejala ini biasanya hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu, lalu hilang dengan sendirinya.

b. Tahap tanpa gejala, meskipun ia tidak menunjukkan gejala tetapi pada tes darah ditemukan antibodi HIV (lihat fungsi antibodi)  dan disebut HIV+. Masa ini dapat berlangsung bertahun-tahun (5–7 tahun).

c. Tahap ARC (AIDS related complex), muncul gejala-gejala AIDS. ARC adalah istilah bila didapati dua atau lebih gejala yang berlangsung selama tiga bulan atau lebih, yaitu demam disertai keringat malam, penurunan berat badan lebih dari 10%, kelemahan tubuh yang mengganggu aktivitas sehari-hari, pembesaran kelenjar secara lebih luas, diare berkala atau terus-menerus dalam waktu lama tanpa sebab yang jelas, batuk dan sesak napas lebih dari satu bulan, kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan, serta sakit tenggorokan dan pendarahan yang tak jelas sebabnya.

d. Tahap AIDS, muncul infeksi lain yang berbahaya (TBC, jamur, dan lain-lain) karena kekebalan tubuh telah demikian rusak yang disebut infeksi oportunistik. Di samping itu, dapat terjadi kanker kulit dan kanker kelenjar getah bening.

e. Tahap gangguan otak (susunan saraf pusat), pada tahap ini dapat mengakibatkan kematian sel otak dan gangguanmental.Gangguan-mental yang terjadi berupa demensia (gangguan daya ingat), penurunan kesadaran, gangguan psikotik, depresi, dan gangguan saraf.


Related Posts