Aspek utama dari metabolisme lipid terlibat dengan Oksidasi Asam Lemak untuk menghasilkan energi atau sintesis lipid yang disebut Lipogenesis. Metabolisme lipid berkaitan erat dengan metabolisme karbohidrat yang dapat diubah menjadi lemak. Ini bisa dilihat pada diagram gambar 1. Metabolisme keduanya terganggu oleh diabetes mellitus.
Langkah pertama dalam metabolisme lipid adalah hidrolisis lipid dalam sitoplasma untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak. Karena gliserol adalah alkohol tiga karbon, itu dimetabolisme cukup mudah menjadi perantara dalam glikolisis, dihidroksiaseton fosfat. Reaksi terakhir adalah reversibel jika gliserol diperlukan untuk sintesis lipid.
Hidroksiaseton, yang diperoleh dari gliserol dimetabolisme menjadi salah satu dari dua senyawa yang mungkin. Dihidroksiaseton dapat diubah menjadi asam piruvat melalui jalur glikolisis untuk membuat energi. Selain itu, dihidroksiaseton juga dapat digunakan dalam glukoneogenesis untuk membuat glukosa-6-fosfat untuk glukosa ke darah atau glikogen tergantung pada apa yang diperlukan pada saat itu.
Asam lemak dioksidasi menjadi asetil CoA di mitokondria menggunakan spiral asam lemak. Asetil CoA kemudian diubah menjadi ATP, CO2, dan H2O menggunakan siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron.
Asam lemak disintesis dari karbohidrat dan kadang-kadang dari protein. Sebenarnya, karbohidrat dan protein pertama kali telah dikatabolisme menjadi asetil CoA. Tergantung pada kebutuhan energi, asetil CoA memasuki siklus asam sitrat atau digunakan untuk mensintesis asam lemak dalam proses yang dikenal sebagai LIPOGENESIS. Hubungan antara lipid dan metabolisme karbohidrat dirangkum dalam Gambar 2.
Lemak yang dikonsumsi tubuh manusia umumnya berasal dari daging, telur, susu, dan kacang-kacangan. Lemak masuk ke dalam tubuh akan mengalami proses pencernaan dan berubah menjadi asam lemak dan gliserol. Pada proses pencernaan dihasilkan zat sisa yang berupa feses, selanjutnya didefekasikan melalul anus.
Asam lemak dan gliserol diserap oleh tubuh melalui tahap reaksi penyabunan yang selanjutnya akan diangkut oleh pembuluh getah bening dalam bentuk lemak menuju ke daerah subcutan (di bawah kulit) untuk disimpan sebagai cadangan energi. Jika tubuh kekurangan energi, maka lemak dari subcutan akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol yang selanjutnya dioksidasi dalam peristiwa respirasi dengan menghasilkan zat sisa yang berupa CO2 dan H2O.
CO2 dan H2O dalam bentuk gas dari sel diangkut oleh plasma darah menuju ke paru-paru untuk diekskresikan ketuar tubuh. Sedangkan H2O dalam bentuk cair akan diangkut menuju ke kulit dan ginjal. H2O setelah sampai di kulit akan diekskresikan dalam bentuk keringat dan H2O setelah sampai di ginjal akan diekskresikan dalam bentuk urine.