Perlawanan Kesultanan Aceh terhadap Portugis

Pada zaman dahulu, Selat Malaka merupakan pintu gerbang perdagangan dan pelayaran internasional. Kawasan Selat Malaka selalu diperebutkan bangsa – bangsa yang ingin menanamkan pengaruh kekuasaannya. Pada tahun 1511, Malaka jatuh ke tangan Portugis.

Dalam perkembangannya, Portugis melakukan monopoli perdagangan di Malaka dan membuat peraturan – peraturan yang menguntungkan kepentingan Portugis sendiri. Hal ini mengakibatkan para pedagang lebih memilih melakukan aktivitas perdagangan dan pelayaran di Kerajaan Aceh.

Selain itu, adanya Portugis di Malaka merupakan ancaman yang serius bagi Kerajaan Aceh. Untuk itu, Kerajaan Aceh berusaha memperkuat diri dengan melengkapi kapal dagangannya dengan prajurit dan senjata, memperkuat pertahanan dalam negeri, dan menjalin kerjasama dengan Kerajaan Johor.

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636), kerajaan Aceh menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Namun serangan tersebut mengalami kegagalan. Pada tahun1641, Malaka berhasil direbut dan dikuasai oleh VOC dari tangan Portugis.


Related Posts