Penjelasan mekanisme terjadinya kontraksi otot

Kemampuan otot seperti ini tidak lepas dari dukungan strukturnya yang memadai. Otot rangka memiliki struktur berserabut menyerupai jaringan kabel listrik. Bentuk terbesarnya dikenal dengan otot atau daging. Massanya merupakan kumpulan dari berkas-berkas otot, dan berkas otot itu merupakan susunan dari serat otot tunggal yang tebal. Serat otot tunggal tersebut tersusun atas banyak miofibril. Nah, di dalam miofibril terdapat unit fungsional otot yang disebut sarkomer.

Mekanisme kontraksi otot berlangsung dengan urutan sebagai berikut.

  • a. Pusat motorik di otak mengirimkan rangsang menuju otot melalui saraf motoris.
  • b. Sesampainya di ujung akson saraf, rangsang di- lanjutkan oleh asetilkolin menuju ke otot yang mempunyai aktin.
  • c. Asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel otot. Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein otot yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Zona H (garis terang) menjadi lebih pendek dan zona Z (garis gelap) memanjang. Hal ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi.
  • d. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga menyebabkan lepasnya perlekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas. Zona H terbuka dan memanjang, zona Z memendek, otot kembali relaksasi.


Related Posts