Enterovirus adalah genus virus RNA untai tunggal positif yang terkait dengan beberapa penyakit manusia dan mamalia. Enterovirus merupakan Virus penyebab infeksi saluran pencernaan; sering dipakai untuk menunjukkan suatu kelompok pikoruavirus, penyebab infeksi polio dan hepatitis. Enterovirus diberi nama dari rute transmisinya melalui usus (enteric artinya usus). Penelitian serologis telah membedakan 71 serotipe enterovirus manusia berdasarkan uji antibodi netralisasi. Variasi antigenik tambahan telah didefinisikan dalam beberapa serotipe atas dasar netralisasi silang berkurang atau nonresiprokal antara varian strain.

Atas dasar patogenesis mereka pada manusia dan hewan, enterovirus awalnya diklasifikasikan menjadi empat kelompok, virus polio, virus Coxsackie A (CA), virus Coxsackie B (CB), dan echovirus, tetapi dengan cepat disadari bahwa ada tumpang tindih yang signifikan dalam sifat biologis dari virus dalam kelompok yang berbeda. Enterovirus baru-baru ini dinamai dengan sistem nomor berurutan: EV68, EV69, EV70, EV71, dll.

Enterovirus mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun dan sering ditemukan di sekresi pernapasan (misalnya, ludah, dahak, atau lendir hidung) dan tinja orang yang terinfeksi. Secara historis, poliomielitis adalah penyakit paling signifikan yang disebabkan oleh enterovirus, virus polio. Ada 64 enterovirus non-polio yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia: 23 virus Coxsackie A, 6 virus Coxsackie B, 28 echovirus, dan 5 enterovirus lainnya. Virus polio, serta coxsackie dan echovirus, menyebar melalui rute feses-oral. Infeksi dapat menyebabkan berbagai macam gejala mulai dari penyakit pernapasan ringan (flu biasa), penyakit tangan, kaki dan mulut, konjungtivitis hemoragik akut, meningitis aseptik, miokarditis, penyakit sepsis berat seperti neonatal, dan paralisis flaksid akut.