Kegunaan Alkohol dan Eter

Salah satu minuman yang paling sering disajikan di dunia, etanol dikonsumsi oleh jutaan orang dewasa setiap tahun. Etanol diproduksi secara komersial menggunakan proses yang disebut fermentasi; ini adalah proses di mana ragi digunakan untuk memecah glukosa menjadi alkohol dan CO2. Gas karbon dioksida dalam bentuk gelembung keluar dari larutan fermentasi ke udara meninggalkan campuran etanol dan air, yang kemudian suling dan kemudian dijual.

Empat gugus fungsional pertama alkohol (metanol, etanol, propanol, butanol) dapat disintesis secara biologis untuk digunakan sebagai alternatif untuk bahan bakar fosil karena pembakaran mereka sangat bersih, hanya menghasilkan CO2 dan air. Etanol dapat dibuat dari sumber seperti jagung dan gula sehingga sumber daya terbarukan yang berguna bagi negara-negara yang tidak dapat memenuhi kebutuhan bensin mereka.

Kegunaan alkohol

1)  Alkohol banyak dimanfaatkan sebagai pelarut, misalnya pelarut kosmetik (astringent) dan bedak cair.
2) Bahan antiseptik, misalnya untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

3)  Bahan bakar, misalnya spiritus yang merupakan campuran etanol dan metanol. Spiritus diberi zat warna untuk menandai bahwa spiritus bersifat racun agar tidak diminum, sebab metanol merupakan alkohol yang beracun dan dapat menimbulkan kebutaan.

4)  Sebagai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, misalnya pembuatan asam cuka.
5)  Etilen glikol (etanadiol) digunakan sebagai zat antibeku yang ditambahkan pada air radiator mobil di negara dengan empat musim.

Kegunaan eter

Eter merupakan senyawa nonpolar sehingga banyak digunakan sebagai pelarut nonpolar, misalnya lemak atau minyak. Sebagai contoh, dietil eter yang digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik. Dietil eter pernah digunakan sebagai zat anestesi, tetapi sudah ditinggalkan karena memberikan efek samping, yaitu mual dan pusing.


Related Posts