Jenis Tulang Pada Unggas dan Fungsinya

Tulang adalah salah satu organ tubuh yang paling berarti bagi kita, tanpa adanya tulang kita tidak akan bisa berdiri tegak seperti ini. Begitu pentingnya tulang itu, namun disini saya tidak akan menulis mengenai tulang pada manusia, tapi saya akan mencoba menulis fungsi tulang pada unggas dan jenisnya. Semoga dengan tulisan ini kita lebih tahu lagi mengenai anatomi pada hewan.

Ayam mempunyai banyak macam/jenis tulang yang berongga (tulang pneumatik) yang berhubungan dengan fungsi dari sistem pernapasan. Beberapa tulang tersebut adalah tulang tengkorak (skull), tulang lengan (humerus), tulang selangka (clavicle), tulang pinggang (lumbal) dan tulang kemudi atau sacral vetebrae.

Beberapa tulang pada unggas termasuk suatu tipe yang unik yang di dalam rongga dalamnya terdapat sumsum tulang. Tulang sumsum merupakan suatu tulang sekunder baru. Pada ayam petelur tulang sumsum terdiri atas kalsium tulang yang di dalamnya terdapat ruang sumsum dengan anyaman tulang yang lembut dan porous yang berfungsi sebagai sumber kalsium untuk membentuk kulit telur bila kalsium pada pakan rendah.

Tulang sumsum terdapat pada tulang kering (tibia), tulang paha (femur), tulang pinggul (pubic), tulang dada (sternum), tulang iga (ribs), tulang hasta (ulna), tulang belikat (scapula) dan tulang kuku atau toes. Sekitar 12 % dari jumlah keseluruhan tulang pada ayam betina dewasa tersusun atas tulang sumsum. Ayam dara menjelang produksi telur pertama, 10 hari sebelumnya mulai membentuk tulang sumsum.

Ayam liar tulang sumsumnya menghasilan cukup kalsium untuk membentuk kerabang, meskipun pada kondisi kalsium pada pakan rendah pada saat masa bertelur. Penimbunan kalsium pada tulang ayam betina yang dipelihara hanya dapat mencukupi kebutuhan pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium pada pakan rendah, maka ayam setelah bertelur sekitar 6 butir akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang.

Tulang Unggas
Gambar. Tulang Unggas

Unggas adalah vertebrata berdarah panas dengan tingkat metabolisme yang tinggi. Temperatur tubuh ayam relatif tinggi, anak ayam umur sehari memiliki suhu tubuh 39oC. Secara bertahap temperatur tubuh anak ayam akan meningkat setelah hari ke empat sampai hari kesepuluh untuk mencapai suhu tubuh normal yaitu 40,6o – 40,7o C. Temperatur tubuh ayam meningkat pada siang sampai sore dan menurun pada malam hari.

Temperatur induk ayam yang sedang mengeram lebih rendah dari pada induk yang tidak mengeram. Hal ini disebabkan tingkat metabolisme pada induk yang mengeram lebih rendah dibandingkan dengan induk yang tidak mengeram.

Bagian organ unggas yang tampak dari luar adalah kepala, leher, tubuh bagian depan dan tubuh bagian belakang. Kulit dan bulu secara bersamaan membentuk organ pelindung tubuh yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh luar yang tidak baik.

Bulu dan kulit mempunyai fungsi antara lain :

  1. Melindungi tubuh dari luka
  2. Memelihara suhu tubuh supaya tetap konstan
  3. Sebagai sarana terbang
  4. Sebagai reseptor bagi rangsangan dari luar.

Kulit unggas relatif lebih tipis dibandingkan dengan kulit ruminansia. Kulit unggas tidak mempunyai kelenjar keringat, kecuali pada bagian atas ekor terdapat kelenjar minyak yang disebut pygostyle atau glandula uropygial yang mensekresikan minyak. Minyak ini digunakan untuk meminyaki seluruh tubuh agar tidak basah oleh air terutama pada unggas air. Minyak ini juga akan memberikan aroma yang khas pada ternak, seperti pada itik akan memberikan bau dan rasa yang sangat spesifik.

Warna pada kulit terbentuk karena adanya pigmen. Kombinasi antara pigmen yang terdapat pada lapisan kuli atas dan kulit lapisan bawah akan menghasilkan warna tertentu. Warna kuning pada cakar dan kulit adalah akibat adanya penimbunan lemak atau pigmen lipokhrom pada dermis dan tidak adanya pigmen melanin pada dermis atau epidermis.

Pada saat ayam betina sedang produksi, pigmen ini digunakan untuk pembentukan warna kuning telur. Apabila pigmen ini tidak terdapat atau kurang pada ransumnya maka pigmen dari cakar akan dimobilisasi sehingga terjadi pemucatan. Oleh karena itu pada bangsa ayam yang memiliki cakar kuning dapat digunakan untuk seleksi dalam memilih ayam yang produktif atau tidak.

Tubuh unggas hampir seluruhnya tertutup bulu yang tersusun atas protein yang disebut keratin. Pada unggas dewasa bulu mengalami pertumbuhan dan rontok secara alami. Pola tumbuh dan rontok ini dikendalikan oleh sistem hormon. Peristiwa rontoknya bulu disebut meluruh atau molting. Pada saat molting produksi telur akan terhenti. Bobot bulu umumnya 4,9 % dari total bobot tubuhnya. Pada unggas petelur yang baik molting terjadi pada akhir musim produksi dan berlangsung cepat. Proses molting atau meluruh mengikuti pola aturan tertentu, biasanya berlangsungnya rontok dan tumbuh kembali adalah sekitar 16 minggu.

Secara keseluruhan susunan kerangka ternak unggas hampir sama. Unggas memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan bobot yang ringan. Bobot yang ringan tetapi kuat inilah yang menyebabkan bangsa unggas memiliki kemampuan untuk terbang, berenang (untuk unggas air). Rangka ayam terdiri dari beberapa tulang yang saling berkaitan dan memiliki fungsi berbeda-beda. Kerangka unggas berfungsi sebagai tempat melekatnya otot dan untuk melindungi beberapa organ vital.

Pada saat terbang diperlukan banyak energi sehingga sistem kerangka pada unggas tersusun sangat efisien dalam penggunaan energi, kerangka ini ringan dan berisi udara.

Ayam memiliki banyak macam tulang yang berongga (tulang pneumatik) yang berhubungan dengan sistem pernafasan. Berbagai macam tulang seperti tengkorak, tulang lengan, tulang selangka, tulang pinggang, tulang kemudi berhubungan dengan sistem pernafasan.

Rongga sumsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang sekunder baru yang disebut tulang sumsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sumsum dengan anyaman tulang yang lebih lembut dan kecil yang berfungsi sebagai sumber kalsium untuk membentuk kulit telur bila kalsium yeng terdapat dalam pakan rendah. Tulang ini terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak terdapat pada ayam jantan.

Bagaimana dengan penjelasannya mudah-mudahan bermanfaat.


Related Posts