Jelaskan cara reproduksi alga secara vegetatif dan generatif

Alga adalah bentuk kehidupan yang paling penting di Bumi. Namun, banyak yang tidak bisa menjawab pertanyaan, “Apa itu alga?”. Kata “alga” mencakup berbagai macam bentuk kehidupan, dan ilmuwan tidak selalu setuju pada organisme yang mana alga, dan yang mana bukan alga. Anda mungkin berpikir alga sebagai tanaman yang mengapung di air, tapi itu tidak sepenuhnya benar. Seperti tanaman, alga membuat makanan mereka sendiri dengan fotosintesis.

Tapi alga tidak ditanam di tanah, sehingga mereka tidak benar-benar tanaman. Selain itu, beberapa alga tidak hidup di air, mereka bisa hidup di dalam tanah atau di salju, dan beberapa ganggang bahkan telah ditemukan mengambang di awan. Jadi Anda bisa memikirkan alga sebagai bentuk kehidupan fotosintesis yang biasanya mengapung di air.

Ada sejumlah besar alga dari ukuran mikroskopik sampai berukuran raksasa melebihi pohon yang biasa kita lihat di darat. Bagai mana alga berkembangbiak dilakukan dengan dua cara yaitu aseksual atau vegetatif dan seksual atau generatif.

1) Reproduksi vegetatif

Reproduksi vegetatif terjadi melaui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.

Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau beruang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon individu baru.

2) Reproduksi generatif

Reproduksi generatif melibatkan peleburan dua gemat untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami. Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora. Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut oospora.


Related Posts