Hormon pada tumbuhan dan fungsinya

Semua organisme hidup dimulai dalam bentuk yang sama: sebagai sel tunggal. Sel kemudian akan membelah dan sel yang dihasilkan akan terus membagi dan berdiferensiasi menjadi sel-sel dengan berbagai peran untuk melaksanakan dalam organisme. Ini adalah ciri kehidupan dan tanaman pun tidak berbeda. Pertumbuhan tanaman dapat determinasi atau tak tentu, yang berarti beberapa tanaman akan memiliki siklus pertumbuhan kemudian menghentikan pertumbuhan, kerusakan jaringan dan kemudian mati (coba ingat tanaman lobak atau tanaman tomat) sementara yang lain (coba perhatikan pohon cedar raksasa) akan tumbuh dan tetap aktif selama ratusan tahun.

Perkembangan mengacu pada pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel ke dalam jaringan, organ dan sistem organ. Semua ini dimulai dengan satu sel. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah sebagai berikut:

a) Auksin, fungsinya merangsang perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga dan buah, serta memperpanjang titik tumbuh.
b) Giberelin, berfungsi merangsang aktivitas kambium, menyebabkan bunga muncul pada suatu tanaman sebelum waktunya, terjadinya buah yang tidak berbiji (partenokarpi).
c) Sitokinin, hormon ini berfungsi untuk merangsang pembelahan sel, merangsang pertumbuhan ke arah samping dari pucuk, serta mempercepat pertumbuhan akar dan pelebaran daun.
d) Kalin, hormon yang mempengaruhi pertumbuhan organ tumbuhan, seperti :

– Kalulokalin, merangsang pertumbuhan batang.
– Filokalin, merangsang pertumbuhan daun
– Rhyzokalin, merangsang pertumbuhan akar.
– Antokalin, merangsang pertumbuhan bunga.
e) Hormon luka atau traumalin, hormon ini berperan dalam menutupi bagian yang luka atau rusak, proses ini disebut restitusi atau regenerasi.
f) Etilen, hormon yang mempengaruhi pematangan buah.
Asam abisat, hormon ini berfungsi menghambat pertumbuhan atau menunda pertumbuhan (dormansi). Hal ini dilakukan bila lingkungan belum memungkinkan untuk mendukung proses pertumbuhan.


Related Posts