Fungsi Epiglotis

Epiglotis adalah flap yang melekat pada laring dan melindungi glotis, yang berisi pita suara. Epiglotis juga berisi beberapa selera selain memberikan perlindungan. Epiglotis terdiri dari tulang rawan dan merupakan salah satu dari sembilan struktur tulang rawan yang terkandung dalam badan laring. Ketika seseorang bernapas, epiglotis akan mengarah ke atas, dan ketika seseorang menelan, epiglotis akan berubah secara horizontal.

Seseorang yang refleks muntah juga diduga berasal dari bagian atas epiglotis, yang disebut sebagai saraf glossopharingeus. Dikombinasikan dengan saraf vagus, ini menghasilkan muntah dan batuk.

Fungsi Epiglotis dalam Pernapasan

Fungsi Epiglotis di dalam sistem pernapasan adalah salah satu yang sangat penting. Hal ini karena struktur tulang rawan ini menjadikan Anda tidak tersedak saat makan atau minum. Karena Epiglotis akan menutup pintu masuk ke trakea sehingga makanan dan minuman akan ditransfer ke sistem pencernaan. Namun, kadang-kadang makanan atau cairan akan jatuh ke dalam kantung pada kedua sisi Epiglotis. Ini adalah alasan mengapa tidak aman untuk berbicara sambil menelan.

Epiglotis dan Menelan

Fungsi Epiglotis dalam menelan adalah salah satu yang sangat penting. Saat menelan makanan dan air, ia menarik kembali untuk menutupi titik masuk laring yang mencegah makanan dan minuman tidak pergi ke tenggorokan. Zat-zat yang dimakan ini masuk ke kerongkongan dan langsung masuk ke lambung. Ketika aksi menelan berakhir, epiglotis bergerak naik sekali lagi membuat aliran normal udara ke dalam trakea (tenggorokan).

Fungsi Epiglotis dalam Pencernaan

Epiglotis secara otomatis memberikan makanan dan nutrisi ke sistem pencernaan. Hal ini karena organ ini saat menelan partikel akan dialihkan ke kerongkongan dan bukan sistem pernapasan.

Epiglotis Fungsi dalam Bicara

Epiglotis memiliki peran penting dalam bicara. Ini bertindak sebagai artikulator dalam produksi vokal dan konsonan faring. Dalam faringeal, Epiglotis mengartikulasikan dinding posterior faring. Dalam bicara lambat, bicara dihasilkan melalui lubang sempit.

Saat mengucapkan vokal, pembukaan antara Epiglotis dan faring menjadi lebih besar. Dalam kasus pengucapan konsonan, bukaan menjadi lebih kecil. Epiglotis juga terlibat dalam bisikan, meskipun terlihat lebih tertarik dibanding dalam pidato yang normal.


Related Posts