Fungsi Air liur (saliva)

Air liur adalah cairan yang tebal, tidak berwarna, yang terus-menerus hadir di mulut manusia dan vertebrata lainnya. Air liur terdiri dari air, lendir, protein, garam mineral, dan amilase. Air liur membantu mengontrol keseimbangan air tubuh. Saat air liur bersirkulasi di rongga mulut, ia mengambil sisa-sisa makanan, sel bakteri, dan sel darah putih. Satu hingga dua liter Air liur dikeluarkan setiap hari ke dalam mulut manusia.

Tiga pasang utama kelenjar liur dan banyak kelenjar kecil yang tersebar di jaringan permukaan pipi, bibir, lidah, dan langit-langit berkontribusi pada jumlah total air liur. Sejumlah kecil air liur terus menerus disekresikan ke dalam mulut, tetapi kehadiran makanan, atau bahkan hanya bau atau pikiran saja, akan dengan cepat meningkatkan aliran air liur.

Komposisi air liur bervariasi, tetapi komponen utamanya adalah air, ion anorganik yang mirip dengan yang biasa ditemukan dalam plasma darah, dan sejumlah unsur organik, termasuk protein saliva, asam amino bebas, dan enzim lisozim dan amilase. Meskipun saliva sedikit bersifat asam, bikarbonat dan fosfat yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai buffer dan mempertahankan pH, atau konsentrasi ion hidrogen, dari saliva yang relatif konstan dalam kondisi biasa.

Konsentrasi bikarbonat, klorida, kalium, dan natrium dalam saliva berhubungan langsung dengan laju alirannya. Ada juga hubungan langsung antara konsentrasi bikarbonat dan tekanan parsial karbon dioksida dalam darah. Konsentrasi klorida dalam darah bervariasi dari 5 milimol per liter pada laju aliran rendah hingga 70 milimol per liter ketika laju aliran tinggi. Konsentrasi natrium dalam keadaan yang sama bervariasi dari 5 milimol per liter hingga 100 milimol per liter. Konsentrasi kalium dalam darah seringkali lebih tinggi daripada dalam plasma darah, hingga 20 milimol per liter, yang menyumbang rasa tajam dan logam dari air liur ketika aliran cepat.

Fungsi air liur banyak. Terutama, Air liur melumasi dan membasahi bagian dalam mulut untuk membantu berbicara dan mengubah makanan menjadi massa cair atau semi padat yang dapat dicicipi dan ditelan lebih mudah. Air liur membantu mengontrol keseimbangan air tubuh; jika air kurang, kelenjar ludah menjadi dehidrasi, membuat mulut kering, yang menyebabkan sensasi haus dan merangsang kebutuhan untuk minum. Air liur mengurangi kerusakan gigi dan infeksi dengan menghilangkan sisa makanan, sel mati, bakteri, dan sel darah putih. Air liur juga mengandung sejumlah kecil enzim amilase pencernaan, yang secara kimia memecah karbohidrat menjadi senyawa yang lebih sederhana.


Related Posts