Klasifikasi dan Contoh protozoa

Kriptosporidium, Toxoplasma gondii, pneumosistis carinii, Acanthamoeba, Giardia lamblia dan Naegleria merupakan contoh protozoa. Mereka adalah organisme eukariotik uniseluler yang ada di semua lingkungan layak huni di Bumi, dan banyak spesies protozoa bertindak sebagai parasit pada hewan tingkat tinggi. Medical Microbiology menjelaskan bahwa lebih dari 50.000 spesies protozoa telah diklasifikasikan.

Protozoa pertama yang diidentifikasi ditemukan oleh Anton van Leeuwenhoek antara 1674 dan 1716 ketika ia mengamati parasit Giardia lamblia di bangkunya sendiri. Pada beberapa titik selama siklus hidup manusia, hampir pasti bahwa satu atau lebih dari banyak spesies protozoa parasit akan membuat rumah mereka di tubuh manusia. Konsekuensi seperti berbagai infeksi dari sepenuhnya asimtomatik berpotensi mengancam nyawa. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa termasuk malaria, trypanosomiasis dan leishmaniasis.

Penyakit protozoa yang disebabkan bisa sulit untuk memberantas karena kemampuan beberapa spesies untuk bereproduksi secara aseksual, dan hanya beberapa protozoa membuat jalan mereka ke dalam tubuh inang yang layak dapat menghasilkan populasi yang sangat besar.

Misalnya, seseorang yang terinfeksi malaria bisa memiliki hingga 400 juta Plasmodium falciparum per mililiter darah dari paparan awal sedikitnya 10 organisme individu. Spesies lain dari protozoa termasuk Balantidium coli, Typanosoma evansi, Dientamoeba fragilis dan Entamoeba histolytica.

Klasifikasi protozoa

Filum protozoa dapat dibagi menjadi 4 kelmpok yang didasarkan bentuk gerak alihnya:

Rhizopoda (Sarcodina)

Alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu). Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba. Amoeba sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yaitu ektoamoeba dan entamoeba. Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus (memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil), Foraminifera, Arcella, Radiolaria. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.

Flagellata (Mastigophora)

Alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk) yang berjumlah satu atau lebih. Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Flagelata dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu :

  • Fitoflagelata (flagelata berbentuk seperti tumbuhan), berkloroplas dan dapat berfotosintesis sehingga bersifat autotrof. Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.
  • Zooflagelata (flagelata berbentuk seperti hewan), tidak berkloroplas sehingga bersifat heterotrof. Contohnya : Trypanosoma gambiens.

Genus yang dikenal dalam filum flagelata adalah Trypanosoma dan Leishmania. Trypanosomiasis mencakup penyakit tidur Afrika sedangkan Leishmaniasis menyebabkab lesio (luka patologis) pada kulit.

Ciliata (Ciliophora)

Alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.

Sporozoa

Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Semua sporozoa hidup sebagai parasit dan mengambil makanan dengan menyerap nutrien dari inangnya. Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax, Gregarina.


Related Posts