Ciri-ciri Kelas Arachnida

Ada ratusan ribu spesies Arachnida. Arachnida ditemukan di hampir semua habitat tanah, dan ada beberapa di habitat air juga. Kebanyakan Arachnida hanya bisa makan makanan cair, bukan makanan padat, sehingga mereka menyemprotkan bahan kimia pencernaan kedalam mangsa mereka dan menghisap airnya.

Arakhnida adalah predator serangga dan invertebrata lainnya, kecuali untuk beberapa tungau, yang memakan segala macam hal, seperti jamur, tanaman, hewan yang mati, bakteri, dan invertebrata lainnya. Umumnya, Arachnida hidup di darat dan sebagian kecil hidup di air. Ukuran tubuhnya bervariasi, mulai dari yang mikroskopis sampai yang panjangnya beberapa cm. Tubuhnya terbagi menjadi sefalotoraks dan abdomen.

Pada sefalotoraks, terdapat 6 pasang alat tambahan yang terdiri atas sepasang rahang, sepasang alat pemangsa untuk menangkap mangsa, dan 4 pasang alat berjalan. Arachnida tidak mempunyai antena, tetapi memiliki 8 mata sederhana. Hewan ini menggunakan paru-paru, trakea, atau keduanya sebagai alat respirasi, tetapi ada juga yang tidak memiliki alat pernapasan.

Contoh anggota kelas Arachnida adalah laba-laba (Latrodectes sp dan Eurypelma sp), caplak (Boophilus sp), si panjang kaki (Phalangeum sp), serta kalajengkin (Vejovis sp, Hadrudus sp, dan Contrurus sp).

Tidak ada arakhnida memiliki sayap, meskipun beberapa laba-laba dapat mengapung di udara menggunakan untaian panjang sutra. Banyak arakhnida menggunakan sutra, baik untuk menangkap mangsa atau untuk membantu mereka bereproduksi.

Arakhnida bertelur, dan memiliki perkembangan sederhana di mana bayi mereka terlihat seperti orang dewasa kecil dan hanya menjadi lebih besar saat mereka tumbuh. Beberapa arakhnida, terutama tungau, berubah banyak dalam berbagai tahap kehidupan mereka. Arakhnida adalah bagian dari kelompok yang lebih besar yang disebut arthropoda, yang juga termasuk serangga, myriapoda, dan krustasea.

Semua arthropoda memiliki eksoskeleton dan kaki yang bersendi (arthropoda artinya “bersendi kaki”). Dalam rangka untuk tumbuh, arthropoda harus menumpahkan seluruh exoskeleton mereka sekaligus; ini disebut “molting.”


Related Posts