Ciri-ciri jamur Basidiomycota

Basidiomycota adalah salah satu kelompok utama dari kingdom fungi. Jamur adalah organisme eukariotik yang mencerna makanan mereka secara eksternal dan menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-nya. Tidak seperti tumbuhan, mereka tidak membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis dan tidak seperti hewan mereka tidak bergerak dan menyerap nutrisi eksternal ketimbang internal.

Jamur mungkin bersel tunggal atau multiseluler. Jamur multiseluler terdiri dari jaringan tabung berongga panjang disebut hifa. Hifa sering berkumpul pada jaringan padat yang dikenal sebagai miselium. Miselium adalah bagian vegetatif dari jamur, dan terdiri dari percabangan massa, seperti benang hifa. Miselium tumbuh melalui media tempat makan jamur.

Karena kebanyakan jamur yang tertanam dalam medium di mana mereka tumbuh, paling sering di tanah, mereka sering tidak terlihat. Meskipun jamur kekurangan organ yang sejati, miselia dapat menjadi disusun dalam struktur reproduksi yang lebih kompleks yang disebut tubuh buah, atau sporocarps, di bawah kondisi yang tepat.

Sporocarp atau tubuh buah adalah struktur multiseluler di mana struktur yang memproduksi spora, seperti basidia. Tubuh buah adalah bagian dari fase seksual dari siklus hidup jamur, siklus hidup lainnya ditandai dengan pertumbuhan miselium vegetatif nya. Sporocarp dari basidiomycota ini dikenal sebagai basidiocarp, sementara tubuh buah dari askomiset dikenal sebagai ascocarp.

Fungi adalah nama umum yang diberikan kepada tubuh buah dari banyak spesies jamur. Meskipun struktur ini biasanya berada di atas tanah dan sering terlihat paling mencolok bagi manusia, mereka menyusun hanya sebagian kecil dari seluruh tubuh jamur.

Divisi utama (filum) jamur terutama diklasifikasikan berdasarkan struktur reproduksi seksual mereka. Saat ini, empat atau lima divisi utama diakui, salah satunya adalah Basidiomycota atau klub jamur. Divisi utama lainnya adalah Ascomycota, atau jamur kantung. Bersama-sama, Basidiomycota dan Ascomycota umumnya dikenal sebagai “jamur tingkat tinggi” (subkingdom Dikarya).

Ciri-ciri umum Basidiomycota

Meskipun dianggap monofiletik (Swann dan Hibbert), Basidiomycota sangat bervariasi, dengan bentuk uniseluler dan multiseluler, seksual dan aseksual, dan darat dan perairan (Swann dan Hibbert 2007). Akibatnya, “tidak mungkin untuk mengidentifikasi karakteristik morfologi yang unik untuk kedua kelompok ini dalam kelompok yang konstan” (Swann dan Hibbert 2007).

Produksi basidia adalah fitur yang paling sering diperhatikan. Basidium adalah sel di mana fusi inti dan meiosis terjadi sebelum mengembangkan basidiospora biasanya haploid. Namun, basidia terbatas pada Basidiomycota seksual. Fitur lain yang menjadi karakteristik adalah dikaryon berumur panjang, di mana semua sel dalam talus mengandung dua inti haploid sebagai akibat dari peristiwa kawin (Swann dan Hibbert 2007).

Pada dasarnya, Basidiomycota adalah jamur filamen terdiri dari hifa (kecuali yang membentuk ragi), dan mereproduksi secara seksual melalui pembentukan sel-sel khusus berbentuk kelompok (basidia) yang biasanya memiliki spora eksternal (biasanya empat), yang merupakan meiospora khusus yang dikenal sebagai basidiospora.

Basidiomycota memiliki ciri-ciri yang yang lain yaitu:

a. Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.

b. Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.

c. Reproduksi secara seksual dan aseksual.

d. Miselium ada 3 macam, yaitu:

1) Miselium primer, yaitu miselium yang sel-selnya berinti satu hasil pertumbuhan basidiospora.

2) Miselium sekunder, yaitu miselium yang sel-selnya berinti dua.

3) Miselium tersier, yaitu miselium yang terdiri atas miselium sekunder yang terhimpun membentuk jaringan yang teratur pada pembentukan basidiokarp dan basidiofor yang menghasilkan basidiospora.

Contoh Basidiomycota:

a. Volvariella volvacea (jamur merang), enak dimakan.

b. Auricularia politricha (jamur kuping), enak dimakan.

c. Amanita caesarina, enak dimakan.

d. Amanita verma, beracun.

e. Ganoderma applanatum (jamur kayu).

f. Puccinia graminis, parasit pada Gramineae.

g. Puccinia arachidis, parasit pada tanaman kacang tanah.

h. Phakospora pachyrhizi, parasit pada tanaman kedelai.

Gambar 5.4 Jamur kuping

Gambar 5.4 Jamur kuping

Gambar 5.5 Puccinia graminis dalam foto mikro

 Puccinia graminis dalam foto mikro

2. Reproduksi Basidiomycotina

basidiomycota siklus hidup

Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual).

a. Aseksual

Dengan membentuk spora vegetatif berupa konidia atau dengan fragmentasi.

b. Seksual

1) Spora berinti haploid+ dan haploid– tumbuh menjadi hifa+ dan hifa–.

2) Hifa+ dan hifa– akan melebur menjadi hifa dikariotik (2 inti).

3) Hifa dikariotik tumbuh menjadi miselium dan akhirnya membentuk tubuh buah (basidiokarp).

4) Ujung-ujung hifa pada basidiokarp menggelembung (disebut basidium) dan dua inti haploid menjadi satu inti diploid.

5) Inti diploid membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid. Basidium membentuk 4 tonjolan dan masing-masing tonjolan diisi 1 inti haploid yang akan berkembang menjadi spora disebut basidiospora.

6) Basidiospora yang sudah masak akan terlepas dari basidium dan jika jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa.


Related Posts