Cara Mengidentifikasi Peluang Usaha

Kita tahu bahwa peluang usaha Indonesia memang banyak memberikan banyak keuntungan yang begitu menjanjikan bagi pelaku bisnis khususnya para investor. Hal demikian bisa dilihat dengan begitu besarnya permintaan dan pasar dalam negeri.

Oleh sebab itu banyaknya kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi oleh pasar. Padahal para produsen kadang tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar tersebut yang membuat para konsumen merasa kecewa. Hal inilah yang harus dilihat sebagi peluang bisnis para pelaku usaha untuk mendapatkan konsumen dari kebutuhan dan permintaan pasar yang ada.

Beberapa peluang bisnis sudah tersedia dalam bisnis Indonesia tidak terpaku dalam satu aspek. Seorang pelaku bisnis bisa melihat kebutuhan yang ada lalu memproduksi kebutuhan tersebut. Hal ini tidak hanya berlaku dalam bidang produksi, bahkan dalam bidang jasa pun permintaan pasar begitu besarnya. Keadaan ini tidak lepas dari padatnya jumlah kegiataan sehari-hari masyarakat yang membuat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan itu sendiri. Hal inilah yang membuat bidang jasa begitu dicari oleh masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa cara kita untuk bisa mengidentifikasi peluang usaha yaitu  dengan cara sebagai berikut:

  • a.       belajar ilmu manajemen,
  • b.      meminta jasa konsultan manajemen, serta
  • c.       meminta jasa keluarga dan kenalan yang menguasai bidang usaha.

Dengan tersedianya informasi ekstern dan intern maka wirausahawan dapat mengetahui:

  • a.       di mana ada peluang (opportunity),
  • b.      apa saja yang mengancam usaha (threat), dan
  • c.       Apakah kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat kemampuan mencapai sasaran.

Menurut D. J. Schwartz, cara mengidentifikasi peluang usaha adalah sebagai berikut.

  • a.       Percaya dan yakin bahwa usaha dapat dilaksanakan. Hapuskan kata mustahil, tak mungkin, tak bisa, tak perlu dicoba dan khazanah pikiran khazanah bicara.
  • b.      Tradisi lingkungan yang statis akan melumpuhkan pikiran wirausahawan. Lihatlah peluang-peluang usaha untuk menjadi besar. Tradisi lain yang kurang menunjang peluang-peluang usaha adalah etos kerja yang rendah dan selalu santai.
  • c.       Setiap hari bertanyalah kepada diri sendiri “Bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik.
  • d.      Bertanya dan dengarkanlah. Dengan bertanya dan mendengar maka wirausahawan akan mendapatkan bahan baku untuk mengambil keputusan yang tepat. Orang besar memonopoli kegiatan mendengar, sedangkan orang kecil memonopoli kegiatan berbicara.
  • e.      Perluas pikiran dan bersemangatlah. Bergaullah dengan orang-orang yang bisa membuat kita mendapat gagasan-gagasan peluang usaha.

Mudah-mudahan dengan artikel ini kita bisa lebih jeli dan cermat dalam menciptakan berbagai peluang usaha.


Related Posts