Apa yang dimaksud kemosintesis

Kemosintesis adalah proses penting yang digunakan beberapa organisme untuk mendapatkan energi untuk produksi makanan. Proses kemosintesis mirip dengan fotosintesis, tetapi tidak seperti fotosintesis, kemosintesis tidak menggunakan sinar matahari. Alih-alih, energi ini berasal dari reaksi bahan kimia anorganik yang ditemukan banyak organisme ini di lingkungan mereka.

Proses kemosintesis sebagian besar terjadi pada bakteri. Banyak dari bakteri ini hidup dalam kondisi ekstrem dan merupakan blok bangunan penting dari beragam ekosistem. Beberapa lingkungan di mana kemosintesis dapat terjadi termasuk usus mamalia, mata air panas, deposit minyak bumi, dan lubang hidrotermal jauh di dasar laut.

Ada banyak organisme berbeda yang mengandalkan kemosintesis untuk bertahan hidup. Jadi bagaimana tepatnya proses kemosintesis bekerja? Mari kita melakukan perjalanan ke salah satu tempat paling tidak ditemukan di planet kita, ventilasi hidrotermal. Tempat yang jauh ke dasar lautan bumi kita hidup spesies hewan yang dikenal sebagai cacing tabung raksasa. Di atas ini, cacing tabung raksasa hidup bakteri kemosintetik. Bakteri ini menggunakan bahan kimia yang keluar dari lubang hidrotermal terdekat untuk membuat makanan mereka sendiri. Sulfida dan air panas (yang dapat mencapai suhu hingga 212 derajat Fahrenheit) yang keluar dari lubang hidrotermal bergabung dengan karbon dioksida agar bakteri ini dapat bertahan hidup di lingkungan yang keras.

Kemosintesis adalah proses dimana terjadi penyusunan bahan-bahan yang bersifat organik (biasanya karbohidrat) yang bersumber dari H2O dan Co2 dengan memakai energi kimiawi. Organisme atau makhluk hidup yang melakukan proses kemosintesis ini adalah mereka yang tidak memiliki klorofil misalnya saja bakteri belerang antara lain bergiatoa juga thiotrix dan juga bakteri nitrifikasi misalnya saja nitrosomonas, nictobacter, bactoderma, dan juga bakteri besi misalnya saja cladotrix. Contoh bakteri atau mikro-organisme lain yang melakukan proses kemosintesis adalah nitrobacter. Ia mampu melakukan proses oksidasi terhadap senyawa nitrit. Sebagai hasilnya, senyawa nitrat tersebut kemudian akan melakukan pembebasan energi yang kemudian akan digunakan dalam proses sintesa senywa organik.


Related Posts