Sitokinin adalah kelompok penting zat pengatur pertumbuhan tumbuhan terutama 6-benzylaminopurine (6-BAP), yang fungsi utamanya mendorong pertumbuhan tanaman. Sitokinin ditemukan pada 1950-an (Miller et al., 1955b). Studi awal terutama berfokus pada peran fisiologis dan metabolisme sitokinin. Sampai akhir 1990-an, pemahaman kita tentang transduksi sinyal sitokinin tetap terbatas terlepas dari upaya bertahun-tahun, termasuk penggunaan pendekatan genetik, biokimia, dan fisiologis.
Selain itu hormon Sitokinin juga berperan dalam:
- pembelahan sel (sitokinesis) dengan bantuan hormon auksin dan hormon giberelin
- diferesiensi mitosis
- pertumbuhan tunas pada kultur jaringan
- menghentikan pertumbuhan kuncup atas (apikal)
- mendorong pertumbuhan kuncup samping (lateral)
- mendorong morfogenesis atau inisiasi seperti pembentukan tunas pada suatu kultur jaringan
- Membantu perluasan daun melalui pembesaran sel
- Membantu pemanjangan di titik tumbuh daun
- Membantu pembentukan akar cabangembantu pembukaan stomata pada beberapa jenis tumbuhan
- Membantu mengkonversi etioplasts ke kloroplas dengan stimulasi sintesis klorofil
- Menghambat terjadinya proses penuaan pada daun (senescence)
- Mematahkan terjadinya dominasi pada biji
- Berpengaruh pada pertumbuhan kuncup tepi
- Mengatur pertumbuhan tanaman
- mendorong pembentukan batang pada tanaman
- Mengatur pembentukan bunga dan bagian-bagian bunga
- mendorong sintesis protein
- Mengatur sintesis RNA dan transkrip lain
- Merangsang transportasi garam mineral dan asam amino ke daun