Apa lima prinsip Jainisme?

Apa lima prinsip Jainisme?

Lima Sumpah Besar (Maha-vratas) Jainisme

  • Tanpa kekerasan – Ahimsa.
  • Kebenaran – Satya.
  • Tidak mencuri – Achaurya atau Asteya.
  • Selibat/Kesucian – Brahmacharya.
  • Tanpa keterikatan/tanpa kepemilikan – Aparigraha.

Apakah Jain percaya pada jiwa?

Jain percaya bahwa ada jumlah jiwa yang tak terbatas di alam semesta – setiap makhluk hidup, tidak peduli seberapa primitifnya, adalah jiva – dan pada waktu tertentu banyak dari jiva ini tidak berwujud.

Apa itu Jiva dan Ajiva?

Realitas Jain terdiri dari dua komponen, jiva (“jiwa,” atau “zat hidup”) dan ajiva (“non-jiwa,” … Jiva dikategorikan menurut jumlah organ indera yang dimiliki oleh tubuh yang mereka huni. Banyak pemikir Hindu menggunakan istilah tersebut jiva untuk menunjuk jiwa atau diri yang tunduk pada reinkarnasi.

Apa itu Nokarma dalam Jainisme?

Karma adalah prinsip dasar dalam psiko-kosmologi menyeluruh dalam Jainisme. Perbuatan moral manusia menjadi dasar perpindahan jiwa (jīva). Berdasarkan karmanya, suatu jiwa mengalami transmigrasi dan reinkarnasi dalam berbagai keadaan keberadaan—seperti surga atau neraka, atau sebagai manusia atau hewan.

Apa yang istimewa dari teori karma Jain?

Jain percaya bahwa karma adalah zat fisik yang ada di mana-mana di alam semesta. Partikel karma tertarik ke jiva (jiwa) oleh tindakan jiva itu. Dengan sendirinya, partikel karma tidak berpengaruh tetapi ketika menempel pada jiwa mereka mempengaruhi kehidupan jiwa itu.

Apakah Jain menyembah dewa?

Jainisme dan Jain ilahi tidak percaya pada Tuhan atau dewa seperti yang dilakukan banyak agama lain, tetapi mereka percaya pada makhluk ilahi (atau setidaknya sempurna) yang layak untuk disembah.

Siapa yang disembah oleh Jain?

Dari 24 Tirthankara, Jain sebagian besar menyembah empat: Mahāvīra, Parshvanatha, Neminatha dan Rishabhanatha. Di antara orang-orang suci non-tirthankara, pemujaan kebaktian adalah hal yang umum bagi Bahubali di antara para Digambara.


Related Posts