4 Fase Menstruasi pada wanita

Menstruasi adalah peristiwa keluarnya darah melalui daerah kewanitaan pada wanita dewasa, sehat, dan tidak hamil yang terjadi tiap bulan. Darah yang keluar tersebut adalah:

  1. Sel telur yang tidak dibuahi
  2. Selaput lendir rahim, dan
  3. Dinding endometrium rahim

Menstruasi terjadi tiap bulan rata-rata 28 hari. Keadaan menstruasi pada tiap wanita tidak sama, baik waktu (4 – 7 hari) maupun rasa sakit yang ditimbulkannya.

Menstruasi mulai terjadi pada wanita yang telah menginjak dewasa, umumnya usia ± 13 tahun sampai ± 45 tahun. Menstruasi pada wanita mengalami paling tidak empat fase, yaitu sebagai berikut: fase menstruasi, praovulasi, ovulasi, dan pascaovulasi.

Fase menstruasi

Bila sel telur tidak buahi, korpus luteum menghentikan aktivitasnya, sehingga hormon estrogen dan progesteron mereduksinya. Akibatnya, sel telur lepas dan endometrium robek, sehingga dinding endometrium menjadi tipis.

Fase praovulasi

FSH dan LH merangsang sel folikel memproduksi estrogen dan progesteron untuk menebalkan/menumbuhkan endometrium kembali.

Fase ovulasi

Tingginya kadar estrogen akan menghambat produksi FSH dan menghasilkan LH untuk merangsang pematanag ovum dan meninggalkan folikel disebut ovulasi. Peristiwa ovulasi terjadi pada hari ke 14 setelah menstruasi. Setelah ovulasi folikel berkerut menjadi korpus luteum.

Fase pasca ovulasi

Korpus luteum menghasilkan estrogen dan progesteron. Bila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum menjadi korpus albikans. Setelah menjadi korpus albikans kadar estrogen dan progesteron turun, maka FSH dan LH naik (hari ke 15 – 28) kembali ke fase menstruasi.


Related Posts