2 Ciri utama sel induk

Semua sel induk memiliki dua ciri yang umum. Pertama, mereka memiliki kemampuan jangka panjang melakukan pembaruan diri melalui divisi simetris. Kedua, sel induk yang terspesialisasi dan memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel khusus melalui divisi asimetris. Penelitian baru-baru ini telah menumbuhkan sel induk berpotensi majemuk secara artifisial yang diinduksi, yang telah memberikan sel-sel tertentu kemampuan untuk bertindak sebagai sel induk.

Istilah Self-Renewal (memperbaharui diri sindiri)

Sel punca atau sel induk mampu melakukan divisi sambil tetap terspesialisasi. Replikasi seperti ini disebut pembelahan sel simetris. Proses ini dapat terjadi selama periode beberpa bulan sampai tahun, baik mempertahankan atau meningkatkan populasi sel induk tertentu.

Diferensiasi

Sel induk dapat membagi secara asimetris, di mana satu sel induk membelah menjadi dua sel yang memiliki nasib seluler yang berbeda. Sel induk asli tetap terspesialisasi, tetapi sel kedua menjadi jenis tertentu, misalnya otot, saraf, atau sel darah merah. Proses transformasi sel induk ini ke sel khusus yang disebut diferensiasi.

Induksi pluripotensi

Stem sel yang telah diciptakan secara artifisial dari sel-sel khusus yang disebut induksi sel induk pluripotensi. Sel-sel ini mampu hanya diferensiasi dalam garis keturunan yang sama tempat mereka berasal. Misalnya, yang diinduksi adalah sel hematopoietik stem pluripoten hanya dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel darah.

Pertimbangan

Karena sifat terspesialisasi mereka, sel-sel induk memiliki potensi penelitian besar. Sel-sel induk yang paling pluripoten berasal dari embrio manusia. Masalah etika muncul karena sel-sel induk embrio memiliki potensi untuk menjadi manusia. Induksi pluripotensi menciptakan solusi, tapi masalah etika masih tetap ada.


Related Posts