10 Ciri-ciri tumbuhan lumut (Bryophyta)

Jika Anda membaca tidak lebih dari halaman ini, Anda akan memiliki pemahaman yang sangat mendasar, tetapi bagus, tentang sifat dan ekologi tumbuhan lumut. Sebagian besar situs web lainnya terdiri dari perluasan topik yang disajikan di sini dan Anda dapat memperoleh banyak dari ekspansi tersebut dengan mengeklik tautan tertanam.

Kata pryophyta adalah istilah kolektif untuk tumbuhan lumut, lumut tanduk dan lumut hati dan bryologi adalah studi tentang tumbuhan lumut. Sementara ada perbedaan yang nyata antara ketiga kelompok organisme ini, mereka terkait cukup dekat untuk menjamin satu istilah yang mencakup ketiganya.

Jadi tumbuhan lumut adalah bryophyta, lumut hati adalah bryophyta dan lumut tanduk adalah bryophyta. Ini semua adalah tumbuhan, secara ilmiah diklasifikasikan dalam Kingdom plantae.

Kata Bryophyta berasal dan bahasa Yunani bryon yang berarti tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut bersifat autotrof karena mempunyai plastid yang mengandung klorofil. Berdasarkan pendapat beberapa ahli, struktur tubuhnya lumut belum dianggap kormofita sejati.

Tumbuhan lumut masih dianggap talus karena belum memilìki akar, batang, dan daun yang sejati. Tumbuhan lumut dianggap sebagai perkembangan dari alga hijau yang berbentuk filamen.

Namun, ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa tumbuhan lumut sudah merupakan kormoflta. Oleh karena ¡tu, dapat simpulkan bahwa tumbuhan lumut merupakan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus.

Tumbuhan lumut belum memiliki jaringan pengangkut, sehingga air masuk ke dalam tubuh melalui proses imbibisi, difusi, daya kapilaritas, maupun melalui aliran sitoplasma.

Sistem pengangkutan tersebut mengharuskan lumut berada di tempat lembab, rawa, atau tempat teduh. Lumut tidak pernah berukuran tinggi dan besar, kebanyakan lumut memiliki tinggi kurang dan 20 cm.

Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta):

  • akar: Rhizoid
  • batang: tidak ada kecuali lumut daun
  • daun: mikrofil/sisik
  • daun muda tidak menggulung
  • berkas pengangkut : tidak ada
  • spora tumbuh/berkecambah : protonema
  • metagenesis: gametofìtnya dominan (tumbuhan lumut = gametofìt)
  • kromosom: tumbuhan lumut haploid
  • fase haploid: spora, protonema, tumbuhan lumut, anteredium, arkegonium, ovum dan sperma
  • fase diploid: zigot, sporogium, sporogonium

Reproduksi tumbuhan lumut (Bryophyta)

  • Cara reproduksi lumut menghasilkan spora.
  • Secara vegetatif dengan kuncup eram dan tunas.

Reproduksi generatif menghasilkan anteridium (penghasil spermatogonium) dan arkeganium (penghasil ovum). Sperma bergerak ke ovum secara khemotaksis karena pengaruh gula dan protein yang dihasilkan arkegonium.

Daur hidupnya terdapat pergantian keturunan (metagenecis) antara turunan vegetatif dengan turunan generatif. Tumbuhan lumut penghasil garnet disebut gametofit (fase haploid) sedangkan tumbuhan tumut penghasil spora disebut sporofit (fase diploid).

Gametofit Iebih menonjol dibanding sporofit. Garnetofit merupakan turunan vegetatif yang melekat pada substrat dengan menggunakan rhizoid (protonema). Sporofit merupakan turunan generatif berupa badan penghasil spora (sporogonium).

Klasifikasi tumbuhan lumut

Lumut (Bryophyta) dikiasifikasakan berdasarkan struktur tubuhnya:

1) Lumut Hati (Hepaticeae/Hepaticopsoda)

Memiliki ciri tubuhnya berupa talus dan mempunyal rhizoid yang berfungsi sebagai akar. sporofit pertumbuhannya terbatas karena tidak mernpunyai jaringan meristematik, berkembangbiak secara generatif dengan oogami dan secara vegetatif dengan fragmentasi, tunas. dan kuncup eram (gemma/budding).

Contoh:

  • Marchantia polymorpha dapat digunakan untuk bahan obat sakit hati (hepatitis).
  • Machantla germinata

2) Lumut Daun (Musci/Bryopsida)

Memiliki ciri gametofit dibedakan menjadi dua tingkatan yaitu protonema yang bertalus dan berbentuk benang dan gametofora yang berupa tumbuhan lumut. Sporofit terdiri dan bagian kaki, seta dan kapsul, telah memiliki batang, daun, dan rhizoid.

Contoh: Sphagnum fimbriatum sebagai pembentuk tanah gambut, hidup di air asam berfungsi sebagai bahan pencuci hama (pestisida) dan pengganti kapas (pembalut).

3) Lumut Tanduk (Anthoceropsida)

Memiliki ciri gametofltnya berupa talus yang lebar, tipis, dengan tepi yang berlekuk, rhizoid dibagian ventral.

Contoh: Anthoceros leavis.

Perkembangan biakan tumbuhan lumut:

Tumbuhan lumut memproduksi spora, bukan penghasil benih, dan tumbuhan lumut semua tanpa bunga. Seperti organisme hidup, tumbuhan lumut diklasifikasikan secara hierarkis. Spesies terkait dikelompokkan menjadi genera, genus terkait dikelompokkan ke dalam famili dan seterusnya.

Dalam tumbuhan lumut Anda akan menemukan daun tumbuh dari batang dan dalam banyak spesies lumut Anda akan kadang-kadang melihat kapsul spora tangkai padat tumbuh dari bagian tanaman yang berdaun.

Pada spesies tumbuhan lumut lain kapsul spora akan tanpa tangkai. Lumut tanduk tidak berdaun. Bagian utama dari tanaman ini terdiri dari lembaran kehijauan, rata – yang bisa melengkung atau agak keriput.

Bentuk seperti lembaran tumbuhan lumut ini disebut kebiasaan pertumbuhan talus. Dalam lumut tanduk kapsul spora tipis, meruncing “tanduk” atau jarum yang tumbuh dari bagian talus.

Lumut hati datang dalam dua bentuk pertumbuhan, dengan spesies talus  dan spesies berdaun – dengan yang terakhir memiliki daun pada batang, seperti lumut.

Kapsul spora diproduksi dengan berbagai cara. Dalam genus lumut hati thallose Riccia kapsul tertanam di lembar talus dan pada gambar (di bawah kanan) Anda dapat melihat beberapa rongga kosong di dalam pertumbuhan talus. Itu adalah kapsul spora yang telah dibuka dan dari mana sebagian besar spora telah tersebar. Pada lumut hati berdaun dan sejumlah lumut hati, kapsul tersebut berada di atas tangkai.

Spora kecil dan haploid berkecambah jadi suatu protalium yang lumutnya diberi nama protonema.

Protonema lumut ini ada yang jadi besar dan ada yang sebaliknya. Protonema ini ada sejumlah kuncup yang tumbuh serta berkembang jadi tumbuhan lumutnya.

Tubuh tumbuhan lumut bentuknya tallus mirip sejumlahh lembaran daun (hepaticae) atau malah memiliki habitus mirip pohon kecil dengan batang serta daun duannya di musci, namun padanya belum ada akar yang sebenarnya.

Melainkan cukup rizoid yang bentuknya benang atau malah kadang memang sudah serupa dengan akar. Untuk tumbuhan ini dibentuk gametangium.

Sesudah pembuahan sel telur spermatozoid yang berbentuk spiral/ alat pembuka gabus kemduian tutup botol bersamaan dengan dua bulu cambuk tersebut, sehingga zigot tidak membutuhkan waktu istirahat dulu namun terus berkembang jadi embrio diploid.

Morfologi tumbuhan lumut

Morfologi dan anatomi tumbuhan lumut untuk kelas hepaticopsida, gametofit untuk kelas ini masih sederhana sekali dan menurut bentuk tubuhnya lumut kelas tersebut bisa dibagi jadi dua tipe, yakni :

  • Tipe frondose atau lumut yang berhati talus (thalloid liverwort) adalah kelompok yang talusnya berbentuk lembaran.
  • Tipe foliose atau lumut yang hatinya berdaun (leafy liverworts) adalah kelompok yang talusnya serupa batang dan daun daun.

Peranan tumbuhan lumut terhadap manusia:

  • Spesies lumut bernama marchantia polymorpha, kadang dimanfaatkan menjadi obat hepatitis.
  • Jenis lumut gambut yang tergolong dalam genus sphagnum kadang dipakai menjadi pengganti kapas.
  • Sphagnum ini pun fungsinya membantu penyerapan air serta menjaga kelembaban tanah.
  • Cephalozoella massalongois merupakan lumut yang biasa tumbuh pada tanah maupun batuan yang mempunyai kandungan tembaga jadi bisa dipakai menjadi indikator keberadaan tembaga.
  • Asplenium nidus, kadang dipakai menjadi tanaman hias

Peran tubuhan lumut di dalam ekosistem:

Tumbuhan lumut pun mempunyai peranan sebagai penyedia oksigen, menyimpan air dan menjadi penyerap polutan. Lumut dijumpai khususnya di area sedikit cahaya/ ringan serta lembab. Lumum umumnya ada di area pohon dan tepu arus. Lumut pun dijumpai pula pada bebatuan, dan jalan kota besar. Sejumlah bentuk memiliki penyesuaian diri berdasarkan keadaan yang dijumpainya.

Manfaat tumbuhan lumut:

Pemakaian lumut yang utuh khususnya di florist ini untuk dekorasi rumah. Lumus jenis sphagnum pun komponen utamanya bahan bakar dimana tambang pemakainnya menjadi bahan bakar, menjadi adiktif lahan perkebunan serta jelai bertunas yang dikeringkan di pemroduksian.

Sementara itu di united kingdom, fontinalis antipyretica dapat dipakai menjadi pemadam api misalnya ditemukan pada beberapa substansiil sunga slow moving dan lumut bisa menahan volume air yang besar sehingga membandtu memadamkan api yang menyala.

Nah, mungkin itu saja dulu pembahasan kita kali ini mengenai Ciri ciri tumbuhan lumut (bryophyta). Jadi tumbuhan lumut atau bahasa latinnya bryophyta ini mempunyai ciri yang berbeda dengan jenis tumbuhan lumut lainnya. Akan tetapi masih tetap hampir sama, tumbuhan ini kadang warnanya hijau sebab mempunyai sejumlah sel dengan plastid dan bisa menghasilkan kloroffil a dan b, maka sifatnya autotrof. Semoga bermanfaat.


Related Posts